Minggu, 08 Januari 2012

STUDY KARAKTER YUDAS ISKARIOT

STUDY KARAKTER YUDAS ISKARIOT
Baca Johanes 13 : 21 – 30

Sekilas Riwayat Yudas Iskariot.
Peringatan Paskah selalu mengingatkan kita kepada dua nama penting selain Yesus sendiri, yaitu Pontius Pilatus dan Yudas Iskariot. Kitab PB secara keseluruhan ada 40 ayat yang mencatat tentang penghianatan Yudas. Tidak ada ibu yang mau memberi nama anaknya “Yudas”, sebab nama ini selalu diasosiasikan dengan ‘penghianat’. Padahal sebenarnya nama Yudas itu bagus sekali: Praise = pujian bagi Tuhan (dalam bahasa Ibrani: Yehuda, Yuda).

Siapakah Yudas Iskariot Itu?
Yudas adalah anak dari Simon Iskariot (Yoh 6:71). Nama Yudas adalah nama yang umum dan sering ditemukan baik di PL maupun PB. Iskariot menunjuk pada bahasa Ibrani "seorang laki-laki Kerioth" atau Carioth, yang adalah kota Judah (Bdk. Joshua 15:25). Tempat kelahirannya adalah Keriot, ditunjukkan oleh nama di belakang Yudas. Mungkin juga menunjukkan asalnya yang berbeda dari 11 murid Yesus yang semuanya adalah orang Galilea, karena Kerioth adalah kota suku Yehuda.
William Barclay memberi tafsiran yang sangat menarik. Yudas adalah satu-satunya murid Tuhan Yesus yang berasal dari Yudea, sebuah propinsi elite, pusat pemerintahan yang terletak di atas pegunungan. Kesebelas murid yang lain berasal dari Galilea, propinsi "kelas dua". Nama belakang Iskariot besar kemungkinan berkaitan dengan sebuah kelompok pejuang perlawanan radikal Yahudi terhadap penjajah Romawi. Karena keradikalannya dalam memperjuangkan keinginannya, kelompok ini biasa disebut sebagai "Kaum Pembawa Pedang”. Beberapa pendapat mengatakan bahwa fakta ini memiliki pengaruh dalam karir Yudas di antara para murid, bahwa Yudas berusaha menarik simpati dari saudara-saudaranya tersebut. Alkitab tidak menceritakan tentang tingkat pendidikan Yudas, tetapi pada umumnya seorang laki-laki Yahudi memperoleh pendidikan di sinagoge-sinagoge. 
Sistem Pendidikan sudah lama dikenal, baik dikalangan masyarakat Yahudi ataupun non-Yahudi. Masyarakat Yahudi, terutama keluarga memberikan perhatian yang sangat besar dalam pendidikan terhadap generasi penerusnya. Tujuan utama adalah agar mereka memelihara iman monotheisme mereka dan memelihara hukum Taurat, sesuatu yang seringkali diabaikan ketika Israel berada dalam masa kejayaannya. Tidak dicatat pula oleh Alkitab kapan Yudas lahir dan berapa umurnya saat Yesus memanggil kedua belas murid. Sejarah dunia hanya mencatat perkiraan tahun kematiannya, yaitu sekitar tahun 29-33M.
 
Pertanyaan?

1. Yang selalu menjadi pertanyaan kita ialah, “Mengapa Yesus memilih Yudas untuk menjadi
Murid-Nya, apakah Yesus tidak mengetahui karakter Yudas?” (Jawaban) Yesus sebagai Allah yang maha tahu. Dia tahu siapa Yudas sebenarnya, Johanes menuliskan ‘…..sebab Yesus tahu siapa yang tidak percaya dan siapa yang akan menyerahkan Dia’ (Yoh. 6: 64).

2. Apakah Yudas termasuk orang yang berjasa dalam proses penyaliban Kristus..? Coba kalau tidak ada Yudas, Yesus kan tidak akan pernah disalib. (jawaban: Yudas tidak jasa dalam proses penyaliban Yesus)

3. Perlukah kita berterima kasih kepada Yudas…? (jawaban: tidak), mengapa.....? Mari kita lihat point-point penting dibawah ini.


Karakter Yudas Iskariot:
  1. Tamak akan uang (Mat.26:14-15): cinta akan uang adalah sumber kejahatan (Bdk. I Tim.6:10)
  2. Berkianat (Mat.10:4,Mrk.3:19) - Kunci untuk berkianat: “Menjalin hubungan seerat-eratnya”. Resep bersahabat: “Jika saudara berteman jangan terlalu dekat dan jangan terlalu jauh”.
  3. Licik (Mat.26:16, Luk.22:6)
  4. Tidak berfikir panjang (Mat.27:3)
  5. Pencuri kas pelayanan (Yoh.12:4-6)
  6. Memanfaatkan orang lain/mengorbankan orang lain demi kepentingan pribadi (Luk.22:4-5)
  7. Tidak pernah bertobat (Yoh.13:27), bukti bahwa Yudas tidak pernah bertobat adalah ia kerasukan Iblis. Orang yang bertobat tidak mungkin bisa kerasukan Iblis. Hanya bisa dipengaruhi saja.
  8. Mempengaruhi hal-hal negative kepada orang lain (Mat.26:8-10, Mrk.14:4-6, Yoh.12:4-6)

Mengapa Yudas mengkhianati Yesus

  1. Yudas Ikut Yesus dengan motivasi yang salah (Mrk10:35-37)
Ada empat motivasi yang salah:
·      Supaya beroleh kuasa atau karunia (Kis. 8: 9- 24)
·      Supaya beroleh posisi (Mark. 10: 35- 37)
·      Supaya beroleh berkat tanpa menjadi berkat (Mat. 19: 16- 26)
·      Supaya beroleh kepopularitasan.
Contoh: Orang ke gereja berharap pacarnya akan bertobat

  1. Yudas memberi tempat kepada Iblis (Yoh.13:27)

Cara mengkhianati:
 Dengan mencium Yesus yang biasanya dipakai sebagai tanda persahabatan untuk menunjukkan rasa intim, dipakai oleh Yudas untuk menghianati gurunya. Dosa yang paling keji adalah dosa penghianatan! Mengapa demikian ? Untuk bisa berkhianat, seseorang harus punya hubungan erat terlebih dahulu dengan orang yang akan dikhianati. Ini syaratnya, dengan ada hubungan baik terlebih dahulu, baru terjadi penghianatan. Matius menuliskan, “ketika Yudas mencium Yesus, Yesus menyebutnya sahabat, tetapi Yudas tidak menanggapinya” (Mat. 26: 50).  Di sini ‘ciuman’ dipakai oleh surga dan neraka dengan tujuan berbeda. Yudas menjual Yesus seharga 30 uang perak. Di dalam Perjanjian Lama  apabila seekor lembuh membunuh budak laki-laki atau permpuan, maka pemiliknya harus menggantikan seharga 30 syikal perak (Kel. 21: 32). Jadi buat Yudas, Yesus hanya berharga seperti seorang budak yang mati ditanduk lembu. contoh: Sex, ambisi, perbuatan baik bisa menjadi alat surga dan neraka. Aplikasi: Coba bayangkan kepedihan hati karena pengkhianatan.


Akibat Tindakannya:
Bunuh Diri (Kisah Yudas berakhir dengan sangat tragis: Gantung diri! (Mat. 27: 1- 5) Lukas menulis di Kisah Rasul 1:18, ‘…..Yudas jatuh tertelungkup, perutnya terbelah, sampai isi perutnya tertumpah keluar’. Yudas merasa sangat bersalah dan dihadapan orang Farisi dia diejek, karena hatinya yang tidak pernah sepenuhnya diberikan kepada Yesus, dia merasa tidak ada jalan lain, selain mengakhiri penyesalannya dengan bunuh diri. Yudas mengawali semuanya dengan baik, tetapi mengakhiri hidupnya dengan penyesalan, lalu gantung diri. Kematian Yesus tidak semudah yang kita bayangkan, Dia dipukuli semalaman sampai badan-Nya hancur,……….

Kesimpulan:
Ingatlah bahwa: Pikiran menentukan tindakan, tindakan menjadi kebiasaan, kebiasaan menentukan karakter dan karakter yang membawa kita kepada tujuan akhir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar