Minggu, 08 Januari 2012

YANG TERBESAR DALAM KERAJAAN SORGA

YANG TERBESAR DALAM KERAJAAN SORGA
MARKUS 9:33-37



PENDAHULUAN

Setiap orang mempunyai suatu keinginan untuk menjadi yang terbesar di antara sesamanya. Alkitab menuliskan bahwa manusia mempunyai keinginan, kerinduan, kemauan, dan kehausan hingga menjadi suatu dorongan di dalam emosi kita sehingga kita mati-matian berusaha mencari dan mendapatkannya. Keinginan/kerinduan seperti itu adalah emosi yang normal. Setiap orang mempunyai suatu keinginan yang menjadi fungsi kemauannya. Keinginan-keinginan itulah yang mengakibatkan manusia dapat maju. Tanpa ada keinginan, manusia akan puas oleh keadaan yg ada sehingga ia tidak dapat melepaskan diri dari keterbatasan dan kelemahan yang selama ini mengikat dia. Kalau tidak ada keinginan, tidak mungkin manusia mengalami perubahan hidup. Begitu banyak orang puas dengan keadaan diri, sehingga dia tidak pernah mencapai hasil yang terbaik dalam hidupnya. Kepuasan memang diperlukan. Tetapi dalam hal-hal tertentu kita tidak boleh puas.  Dalam hal-hal tertentu kita harus cepat puas, tetapi dalam hal lain kita tidak boleh cepat puas. Ini keseimbangan mengatur diri supaya keinginan kita tidak meluap keluar jalur. Kemampuan untuk menata keseimbangan ini merupakan tanda kematangan kerohanian seseorang.

Latar Belakang Masalah:
  • Murid-murid terobsesi melihat tanda-tanda dan  mujizat yang dibuat oleh Tuhan Yesus.
  • Murid-murid bangga dan merasa nyaman hidup melayani bersama Tuhan, ketika mereka melihat kemuliaan Tuhan bersama Musa & Elia di atas gunung.
  • Sehingga muncul pertanyaan: “Siapa yg terbesar diantara kita…?

Reaksi dari murid-murid tentang pernyataan “siapa yang terbesar” di antara mereka, mengakibatkan pertengkaran di antara murid-murid………
  1. Andreas: “saya kan murid yang pertama kali dipanggil Yesus. Pasti saya yang lebih besa”r (Yoh.1:40)
  2. Petrus: “saya kan ketua rombongan, pasti saya yg lebih besar dari semuanya..!”
  3. Yohanes dan Yakubus: “kami kan murid yang paling dikasihi Tuhan” (Yoh.21:20)
  4. Filipus: “saya kan langsung diajak Tuhan untuk ikut dengan-Nya”.
  5. Yudas Iskariot: “saya kan dipercaya oleh Tuhan pegang Kas pelayanan-jadi bendahara” (Yoh.13:29)
.
Keinginan orang Kristen menurut Alkitab dibagai menjadi 2, yaitu:
  1. Keinginan menurut kehendak Allah - Keinginan yang semacam ini mempunyai kaitan dengan nilai-nilai kekekalan. Contoh: berkeinginan terus untuk mencari kerajaan Allah & kebenaranNya (Mat.6:33), keinginan untuk berkelakuan baik, menginginkan pelayanan yang baik dll.

  1. Keinginan menurut kehendak sendiri (Yer.45:5) - Keinginan-keinginan semacam ini hanya bertujuan untuk memuaskan diri sendiri, dan keinginan seperti ini hanya berelasi dengan hal-hal yang bersifat sementara. Keinginan untuk menjadi besar di antara sesama dgn motivasi kepuasan diri menyebabkan diri manusia justru tidak akan pernah mengenal dirinya sendiri dan juga tidak akan pernah bisa mengenal Allah dengan benar. Inilah keinginan yg tidak dikehendaki Allah.

Banyak manusia membangun kebesaran hidup dengan caranya sendiri:
  1. Menjaga kewibawaan hidup supaya terlihat berwibawa.
  2. Tidak mau bergaul dengan orang kecil.(menjaga jarak) – menganggap kehormatannya nanti bisa berkurang jika berhubungan dengan orang-orang bawahan.
  3. Mendirikan monument/patung tentang dirinya.
  4. Mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya buat keluarganya.
  5. Mengiklankan dirinya di media masa, biar namanya dikenal banyak orang (partai politik)
  6. Bertindak keras terhadap sesamanya, biar ditakuti dengan cara badan ditato dll
  7. Berusaha menguasai orang lain melalui jabatannya.
  8. Mengejar dan memamerkan kelebihan materi. Pendeta yang naik mobil tarifnya lebih besar jika dibanding pendeta yang jalan kaki/naik motor.
Jadi :
  1. Kehormatan tanpa Kristus, kehormatan itu akan menjadi bencana bagi dirinya (Haman vs Mordekhai)
  2. Kejayaan tanpa Kristus, justru meruntuhkan kejayaan tsb (Babel-runtuh)
  3. Kekuasaan tanpa Kristus, justru akan membinasakan dirinya (Firaun membangun pyramid, tetapi dirinya mati tenggelam)
  4. Kebesaran tanpa Kristus, melindas hidupnya (Alm Presiden Suharto disebut bapak Pembangunan-setelah mati di hujat banyak orang)
  5. Kebanggaan/ketenaran tanpa Kristus, menghancurkan martabatnya (Hittler)
Ciri-ciri orang yang ambisius:
  1. Suka memaksa
  2. Suka mengatur
  3. Fokus pada kepentingan pribadi

Ciri sifat anak kecil (menekankan karakter, bukan siapa nama orangnya):
  1. Jujur dalam berkata/ berkata benar = antara hati & perkataan sama atau sejalan.
  2. Mudah untuk percaya (menerima) dan apa yang dipercaya, ia pegang teguh. Contoh hubungna antara murid dengan guru.
  3. Rendah hati - Orang rendah hati adalah orang yang tahu bagaimana caranya menyelesaikan masalah. Sedangkan orang sombong adalah orang yang tahu bagaimana caranya untuk mencari masalah. contoh: habis berkelahi mereka bermain kembali dan tidak menyimpan dendam satu sama lain
  1. Sukacita/ceria-tidak pernah memikirkan hal yang tinggi-tinggi. dapat menikmati hidup.
  2. Bergantung penuh kepada orang tua
  3. Taat: hidup dalam/dibawa kuasa orang tua. Contoh: selalu bangga akan orang tuanya 
Banyak contoh, orang-orang yang namanya menjadi besar karena menerapkan prinsip Alkitab, yaitu "menjadi pelayan bagi sesamanya". Misal:

1. Ibu Teresa: melayani orang-orang marginal di India. Saat dia meninggal dunia, banyak orang mengenal kebaikannya, bahkan dia mendapatkan nobel dunia.
2. William Kerry: meninggalkan negaranya, dan mengabdikan dirinya bersama dengan keluarganya untuk melayani orang-orang di India. Melalui pelayanannya, banyak orang-orang India yang bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus.
3. Nomensen: dari Belanda, pergi ke tanah Batak untuk menginjili orang-orang Batak. ketika ia meninggal dunia di tanah Batak, namanya menjadi besar dan dikenang banyak orang.
4. Dan masih banyak contoh yang lainnya.


Kesimpulan
Jika kita mau menjadi yang terbesar di antara yang lain, hendaklah kita belajar seperti Tuhan Yesus, mau melayani sesama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar