
Rabu, 05 Maret 2014
PEMENANG SEJATI I Kor.3:12-14, Filip 3:13-14 Hidup itu adalah pertandingan. William James mengatakan: “jika hidup ini bukanlah sebuah pertandingan yg sesungguhnya, yg di dalamnya sgl sst selalu di raih dgn sukses, hidup ini tidak lebih baik dari sebuah permainan drama pribadi dimana seseorang boleh menarik diri sesuka hati kapan saja. Tetapi hidup ini terasa seperti pertandingan, seakan-akan ada sesuatu yg liar di alam semesta yg dgn seluruh cita-cita dan keyakinan, perlu kita menangkan kembali.”Dalam nats yg kita pelajari, rasul Paulus mengilustrasikan kehidupan kekristenan itu dengan pertandingan atletik. Setiap orang percaya berada di arena pertandingan untuk berlari menuju garis finis. Hal inilah yg membedakannya dgn pertandingan duniawi. Dlm pertandigan duniawi yg bertanding hanya beberapa orang (mjd peserta) yg lain sebagai penonton. Tetapi dlm pertandigan rohani setiap kita menjadi peserta pertandingan. (I Kor.9:25). Setiap orang percaya ditentukan untuk menjadi pemenang, bahkan lebih dari pemenang (band.Rom.8:3&). Istilah “lebih dari pemenag” menunjukkan bahwa setiap org Kristen memilki kans untuk mjd pemenag sejati. Pemenang sejati adalah Seorang juara yg mempertahankan kemenangannya secara kontinyu, bkn mjd juara sementara. Bgmn mjd pemenag sejati? 1. Tidak cepat merasa puas (Filp.3:12a) Dalam ayat 12,Paulus berkata: “bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya”. Inilah penyataan dan filsafat seorang pemenag sejati. Paulus tidak menarasa puas dgn prestasi rohani yg sdh dicapainya saat itu, walaupun kita tahu berbagai prestasi rohani sdh dicapainya saat itu. Sifat tdk merasa puas dgn prestasi rohani yg sdh diraih akhirnya mendorong Paulus utk meningkatkan dan berkarya lbh lagi dlm mempertahankan kemenangan yg sdh dan yg akan diraihnya. Byk org Kristen merasa puas dgn prsestasi rohaninya, knp demikian? Krn sering membandingkan prestasinya dgn org lain. Sering diantara kita berkata, saya lbh baik dari si anu dlm pelayanan, saya lbh baiiik…..!saat kita membandingkan diri dgn org lain maka akan muncul dlm diri kepuasan. Knp Paulus memiliki sifat tdk merasa puas? Krn tdk pernah membandingkan prestasi rohaninya dgn org lain, ttp membandingkanya dgn Kristus. Ketika kita membandingkan apa yg tlh kita perbuat dgn apa yg Yesus perbuat atas kita, maka akan mendorong kita utk lbh berkarya lagi. 2. Melupakan apa yg ada di belakang (13a) Seorang pelari haruslah menangggalkan ransel dibelakang punggungnya atau melupakan masa lalunya agar ia memiliki kecepatan berlari maksimal. Setiap org memiliki masa lalu. Utk mjd pemenang sejati maka kita harus berdamai dgn masa lalu kita. Kata “melupakan” dlm hal ini bukan berarti tidak mengingatnya, tetapi tidak lagi dipengaruhi atau dikuasai oleh masa lalu itu. Kalau hidup kita masih dipengaruhi atau di kuasai oleh masalalu kita, maka hal itu akan menghambat laju dinamika kerohanian kita. Perlu di ingat bahwa masa lalu tdk akan pernah menentukan masa depan kita. Tetapi masa depan kita di tentukan oleh masa Semarang ini. Apa yg anda perbuat pada masa Sekarang ini mjd penentu keberhasilan masa depan anda. 3. Mendisiplin diri (I Kor.9:27) Pendisiplinan diri sngat diperlukan dalam suatu perlombaan. Utk bisa menjadi pemenang perlu pendisiplinan diri. Byk orang menempuh jalan yg mudah dan instan untuk mencapai apa yg digapai, yg penting sampai pada tujuan sx pun tanpa pendisiplinan diri. Rasul Paulus mengatakan bahwa tak seorangpun pernah mencapai sesuatu tanpa disiplin diri yg keras. 4. Mengarahkan diri pada tujuan (filp.3:13b, I Kor.9:26) Seorang pelari harus senantiasa memandang garis finis yg ada dihadapannya. Seorang pelari yg focus ke depan berarti ia tahu kemana tujuannya berlari. Ia tidak sekedar berlari, ttp berlari pada tujuan (Bnd.1 Kor.9:26) utk meraih hadiah atau mahkota yg kelak akan mjd miliknya. Ketika seorang pelari memandang serta mengingi
PEMENANG SEJATI
I Kor.3:12-14, Filip 3:13-14
Hidup itu adalah pertandingan. William James mengatakan: “jika hidup ini bukanlah sebuah pertandingan yg sesungguhnya, yg di dalamnya sgl sst selalu di raih dgn sukses, hidup ini tidak lebih baik dari sebuah permainan drama pribadi dimana seseorang boleh menarik diri sesuka hati kapan saja. Tetapi hidup ini terasa seperti pertandingan, seakan-akan ada sesuatu yg liar di alam semesta yg dgn seluruh cita-cita dan keyakinan, perlu kita menangkan kembali.”Dalam nats yg kita pelajari, rasul Paulus mengilustrasikan kehidupan kekristenan itu dengan pertandingan atletik. Setiap orang percaya berada di arena pertandingan untuk berlari menuju garis finis. Hal inilah yg membedakannya dgn pertandingan duniawi. Dlm pertandigan duniawi yg bertanding hanya beberapa orang (mjd peserta) yg lain sebagai penonton. Tetapi dlm pertandigan rohani setiap kita menjadi peserta pertandingan. (I Kor.9:25).
Setiap orang percaya ditentukan untuk menjadi pemenang, bahkan lebih dari pemenang (band.Rom.8:3&). Istilah “lebih dari pemenag” menunjukkan bahwa setiap org Kristen memilki kans untuk mjd pemenag sejati. Pemenang sejati adalah Seorang juara yg mempertahankan kemenangannya secara kontinyu, bkn mjd juara sementara. Bgmn mjd pemenag sejati?
1. Tidak cepat merasa puas (Filp.3:12a)
Dalam ayat 12,Paulus berkata: “bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya”. Inilah penyataan dan filsafat seorang pemenag sejati. Paulus tidak menarasa puas dgn prestasi rohani yg sdh dicapainya saat itu, walaupun kita tahu berbagai prestasi rohani sdh dicapainya saat itu. Sifat tdk merasa puas dgn prestasi rohani yg sdh diraih akhirnya mendorong Paulus utk meningkatkan dan berkarya lbh lagi dlm mempertahankan kemenangan yg sdh dan yg akan diraihnya.
Byk org Kristen merasa puas dgn prsestasi rohaninya, knp demikian? Krn sering membandingkan prestasinya dgn org lain. Sering diantara kita berkata, saya lbh baik dari si anu dlm pelayanan, saya lbh baiiik…..!saat kita membandingkan diri dgn org lain maka akan muncul dlm diri kepuasan. Knp Paulus memiliki sifat tdk merasa puas? Krn tdk pernah membandingkan prestasi rohaninya dgn org lain, ttp membandingkanya dgn Kristus. Ketika kita membandingkan apa yg tlh kita perbuat dgn apa yg Yesus perbuat atas kita, maka akan mendorong kita utk lbh berkarya lagi.
2. Melupakan apa yg ada di belakang (13a)
Seorang pelari haruslah menangggalkan ransel dibelakang punggungnya atau melupakan masa lalunya agar ia memiliki kecepatan berlari maksimal. Setiap org memiliki masa lalu. Utk mjd pemenang sejati maka kita harus berdamai dgn masa lalu kita. Kata “melupakan” dlm hal ini bukan berarti tidak mengingatnya, tetapi tidak lagi dipengaruhi atau dikuasai oleh masa lalu itu. Kalau hidup kita masih dipengaruhi atau di kuasai oleh masalalu kita, maka hal itu akan menghambat laju dinamika kerohanian kita. Perlu di ingat bahwa masa lalu tdk akan pernah menentukan masa depan kita. Tetapi masa depan kita di tentukan oleh masa Semarang ini. Apa yg anda perbuat pada masa Sekarang ini mjd penentu keberhasilan masa depan anda.
3. Mendisiplin diri (I Kor.9:27)
Pendisiplinan diri sngat diperlukan dalam suatu perlombaan. Utk bisa menjadi pemenang perlu pendisiplinan diri. Byk orang menempuh jalan yg mudah dan instan untuk mencapai apa yg digapai, yg penting sampai pada tujuan sx pun tanpa pendisiplinan diri. Rasul Paulus mengatakan bahwa tak seorangpun pernah mencapai sesuatu tanpa disiplin diri yg keras.
4. Mengarahkan diri pada tujuan (filp.3:13b, I Kor.9:26)
Seorang pelari harus senantiasa memandang garis finis yg ada dihadapannya. Seorang pelari yg focus ke depan berarti ia tahu kemana tujuannya berlari. Ia tidak sekedar berlari, ttp berlari pada tujuan (Bnd.1 Kor.9:26) utk meraih hadiah atau mahkota yg kelak akan mjd miliknya. Ketika seorang pelari memandang serta menginginkan hadiah yg akan diraihnya, maka dlm dirinya akan muncul semangat/”andrenalin rohani” yg membantu ia utk senantiasa mjd pemenang sejati. Selamat bertanding
Kesimpulan: seorang pemenang sejati adalah seorang juara yg mempertahankan kemenangannya secara terus-menerus.
Langganan:
Postingan (Atom)