Selasa, 20 Desember 2011

PERTANGGUNGJAWABAN


MAT.25:14-30

Disini diceritakan tentang perumpamaan talenta yang dipercayakan kepada tiga orang hamba. Secara umum kita melihat tiga hal dalam perumpamaan ini, yaitu:

1. Kepercayaan yang diberikan kepada hamba-hambanya (ayat 15)
            Tuan mereka mempercayakan hartanya kepada mereka. Ia memberikan lebih banyak kepada beberapa orang dan lebih sedikit kepada yang lain. Yang seorang diberi lima talenta, yang lain dua talenta dan yang lain lagi satu talenta, masing-masing menurut kesanggupannya.

2. Perbedaan pengelolahan dan pemanfaatan kepercayaan (ayat 16-18)

a. Dua dari hamba-hamba itu bekerja dengan baik. Yang menerima lima talenta dan dua talenta dapat mengembangkannya sesuai dengan kemampuannya. Mereka menggunakan uang yang dipercayakan kepada mereka dan digunakan sesui dengan tujuannya.

b. hamba yang ke tiga, yang mendapat satu talenta telah melakukan kesalahan (ayat18). Ia tidak memboroskan atau menyalahgunakan, juga tidak menggelapkan atau menghambur-hamburkannya, melainkan menyembunyikan uang itu. Ia tidak mau bekerja dan mengembangkan dari apa yang telah dipercayakan oleh tuannya.

3. Perhitungan sebagai pertanggungjawaban serta akibatnya (ayat 19-30)

a. Hamba yang mendapat lima dan dua talenta mempertanggungjawabkan apa yang sudah dipercayakan kepada mereka. Sesuai dengan perhitungan yang ada, ke dua hamba ini mendapatkan untung yang berlipat ganda. Dan hal ini sebagai bukti bahwa ke dua hamba ini benar-benar hidup bekerja untuk tuannya. Sehigga tuannya mengaruniakan tiga hal, yaitu: 
   1. memberi pujian kepada mereka; “baik sekali perbuatanmu…” 
   2. tuannya memberi penghargaan; “engkau setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan 
      kepadamu perkara yang lebih besar..”   
   3. mendapatkan tempat kesukaan bersama-sama dengan tuannnya.

b. Untuk hamba yang mendapat satu talenta tetap harus mempertanggungjawabkan apa yang telah diterima dari tuannya. Ia mempertanggungjawakan dengan cara berdalih sebagi bentuk pembelaan diri, dengan tujuan supaya tidak mendapatkan sangsi. Ternyata dalihnya tidak dapat menyelamatkan dirinya. Dalih itu tidak dapat diterima. Dalih itu justru berbalik melawan dirinya dan membuat dirinya terdiam. Kita melihat di sini bahwa ia justru didakwa dan dihukum. Ia disebut sebagai hamba yang malas, hamba yang tak berguna, dan pada akhirnya hamba itu harus menerima bahagiannya yaitu dicampakkan ditempat yang gelap.

Kesimpulan: berapapun dan apapun karunia yang Tuhan anugerahkan kepada kita, kita belajar dengan setia mengerjakannya dengan baik. Karena bukan masalah jumlah talenta itu yang dipersoalkan, tetapi bagaimana kita menggunakannya. Allah tidak pernah menuntut dari seseorang kemampuan-kemampuan yang tidak kita miliki, tetapi Allah menuntut agar kita memanfaatkan sepenuhnya semua kemampuan yang kita miliki untuk melakukan kehendakNya. Karena pada akhirnya apa yang dipercayakan Tuhan kepada kita kelak harus dipertanggungjawakan kepadNya.  

"AMIN"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar